Yayah Robiatul Adawiyah

Hj Yayah Robiatul Adawiyah,M.Pd ( YARA 21275) "Jadilah diri sendiri", tetap harus semangat dan optimis dalam menjalankan hidup Mengajar di MTs Nurul Hidayah Y...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berbagi Rizki pada Makhluk Tuhan

Berbagi Rizki pada Makhluk Tuhan

#Tantangan Menulis Gurusiana Hari Ke-29

Pada hakekatnya, rizki, umur, pekerjaan dan kebahagiaan atau kecelakaan termasuk jodoh telah ditentukan oleh Allah SWT, sebelum seseorang lahir ke dunia. Apapun yang telah Allah ketahui dan tetapkan pada setiap manusia maka tidak akan pernah berubah, dan hanya Allah lah yang mengetahui apa yang telah terjadi, dan yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi. Tetapi meskipun demikian bukan berarti kita hanya tinggal menunggu, malas-malasan dengan alasan sudah ditentukan. Karena hanya Allahlah yang tahu hakikatnya. Oleh karena itulah Allah dan Rasulnya menyuruh setiap orang untuk terus berikhtiar, berusaha serta melakukan pekejaan yang dapat mengantarkan dirinya kepada cita-citanya, setiap orang muslim harus berpegangan kepada rahmat Allah yang sangat luas yang dengan rahmat tersebut Allah Maha Kuasa untuk mengabulkan dan menuruti keinginannya. Kemudian setelah orang muslim tersebut berusaha dan cita-citanya belum tercapai, baru dia ber-sandar kepada hakekat, agar jiwanya tidak stres.

Salah satu untuk mendapatkan sesuatu yang telah ditaqdirkan Alllah, yaitu rizki. Rizki yang datang dari Alllah pada hakekatnya adalah bukan milik kita seluruhnya. Tapi ada sebagian milik makhluk lain. Sedekah. Satu kata namun penuh makna. Dari kata sedekah, hal pertama yang terlintas di benak kita adalah momentum saat manusia yang satu memberikan bantuan kepada fakir, miskin, atau orang yang terkena musibah. Tapi, apakah pernah terlintas di benak kita untuk bersedekah kepada hewan? Mungkin hal ini hanya terlintas di benak sebagian orang. Ya, mereka yang memiliki rasa peduli terhadap hewan.

keberadaanku tetap dirumah, aku mulai makin sayang pada makhluk yang satu ini. Kucing-kucing di rumahku ada banyak sekali. Tak pernah ada niatan aku memelihara kucing, karena aku tidak suka dengan pipis, dan bab nya, bahkan sampai beberapa kali melahirkan pun masuk ke dalam lemariku. Tapi entah mengapa disetiap hari kucing itu berdatangan, dan tak bosan-bvosan datang ke rumahku.

Akhirnya aku punya niatan, kucing-kucing itu adalah makhluk Allah, ada juga rizkinya melalui tanganku. Sehingga dengan niat berbagi rizki, setiap hari saat saya belanja sayuran, pasti teringat akan kucing-kucing itu. Dan setelah dikasih makan dan kenyang, mereka pun entah kemana perginya, hingga sore hari pun datang lagi untuk minta makan dari tanganku. Dan aku hanya berharap dengan kebaikan ini, semoga Allah bisa menyayangiku.

Aku pun teringat akan guru-guru saya yang pernah mengatakan bahwa, Nabi Muhammada SAW pernah bersabda,: Rasa kasih sayang itu membuat ia pantas dikasihi oleh penghuni langit (HR Thabrani). Memang, kita tidak hanya dituntut menyayangi manusia, tetapi juga mahkluk lain yang hidup dan tumbuh di muka bumi. Sebab, semua itu adalah makhluk Allah SWT juga (QS 68:38).

Menurut cerita juga dahulu, juga ada seorang lelaki yang sedang kehausan di gurun yang tandus. Setelah menemukan air sumur, ia pun minum sepuasnya. Lalu, begitu naik ke permukaan, ada seekor anjing yang menjulur lidahnya karena kehausan. Ia pun turun kembali ke dasar sumur yang dalam. Sepatunya diisi air dan dibawa dengan mulutnya untuk minuman anjing itu. Allah SWT pun berterima kasih dan mengampuni dosanya. Mendengar cerita itu, para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah kita berpahala jika berbuat baik kepada binatang?" Nabi SAW menjawab, Dalam setiap pertolongan terhadap hati yang basah (binatang hidup) ada pahalanya. (HR Bukhari).

Sejatinya, dari kisah di atas memberi banyak pelajaran untuk menguatkan pendidikan karakter anak-anak kita.

Pertama, senantiasa menjaga adab kepada setiap makhluk ciptaan Allah SWT, baik terhadap binatang, lingkungan alam, maupun manusia. Kedua, jika senang memelihara binatang atau pepohonan, jagalah sebaik mungkin. Jika tak mampu, lepaskan saja agar ia bisa mencari penghidupan sendiri.Bukankah seorang perempuan disiksa karena kucing yang dikurungnya mati kelaparan dan kelak ia akan masuk neraka? (HR Bukhari). Ketiga, sedekah terbaik bukan karena kuantitas yang banyak, melainkan ketulusan dan konsistensinya walaupun sedikit .

Semoga kita bisa mengambil manfaat ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post